Temanggung: Desa Jlegong, Desa aksi.

 



        Pada tanggal 4 Juli 2024 Kecamatan Bejen mengadakan rapat koordinasi bersama kepala desa yang ada di Bejen. Termasuk Kepala Desa Jlegong, Pak Eko. Rapat ini dilaksanakan untuk penyuluhan, sosialisasi, dan koordinasi terkait beberapa topik; Wabah Demam Berdarah Dengue, Stunting, dan IVA dan KB. Acara dibuka dengan sambutan oleh pihak Kecamatan Bejen dengan memaparkan agenda topik yang telah disebutkan. Lalu, acara dilanjut dengan pemaparan oleh Ketua Puskesmas Bejen, beliah memaparkan topik terkait dengan wabah yang menjalar di desa-desa dalam cakupan Kecamatan Bejen. 
    Dalam sosialisasi wabah, kepala desa-kepala desa diberi ilmu bahwa Demam Berdarah Dengue ini cukup berbahaya untuk manusia dikarenakan windows atau jangka sakit yang fluktuatif yang dapat menyebabkan individu mengabaikan penyakit tersebut. Maka dari itu, Kecamatan Bejen bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Bejen untuk berkoordinasi dan menggandeng desa dalam cakupan Bejen untuk melakukan langkah pertama yaitu PSN (Pencegahan Sarang Nyamuk) serentak di setiap desa. PSN dilakukan secara serentak dengan cara investigasi di desa-desa; memeriksa genangan-genangan air yang ada dan memeriksa tempat-tempat yang rawan akan habitat Nyamuk Dengue. Investigasi ini dilakukan bersamaan dengan penyuluhan 3M yaitu Menguras dan menyikat, Menutup penampungan air, dan Mendaur ulang barang bekas. 


        Aksi desa untuk melakukan PSN telah terlaksana di tanggal 5 Juli 2024, Kelompok Kuliah Kerja Nyata 130 dari Universitas Sanata Dharma juga turut ikut dan terjun ke lapangan dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk spesifik di Desa Jlegong. Kelompok KKN mengikuti anggota dari PKK desa saat berkeliling dan ikut serta melakukan pengecekan genangan-genangan air yang ada.

Comments

Popular posts from this blog

Suro X-Perience: Wayangan

Desa Jlegong: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Temanggung